Mengenal Kesyirikan Dan Bahayanya (Part 2)

Setelah kita mengetahui jenis perbuatan syirik, maka kemudian kita juga harus mengetahui bahaya dari akibat perbuatan syirik. Jika perbuatan syirik ada dua jenis dan masing-masing ada perbedaan atau tingkatan maka bahaya dan akibatnya pun berbeda, akan tetapi tetap saling berkaitan. Baik syirik besar maupun syirik kecil merupakan perkara haram yang dilarang oleh Allah, dan merupakan kedholiman. Terkhusus syirik besar, perbuatan tersebut merupakan kedhaliman dan dosa yang paling besar. Allah berfirman :

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya syirik adalah benar-benar kezaliman yang besar”.” [ Luqman : 13 ]

Terkait dengan tafsir ayat di atas Al Hafidz Ibnu Katsir menjelaskan dan berkata : Kemudian Allah berfirman mengingatkan “Sesungguhnya syirik adalah benar-benar kezaliman yang besar” yaitu ia merupakan kedhaliman yang paling besar.[1]

Hal tersebut sebagaimana juga ditegaskan oleh Rasulullah, beliau bersabda :

أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ قُلْنَا بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ الإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ…..

Maukah kalian aku tunjukan kepada kalian tentang dosa yang paling besar diantara dosa-dosa besar? Kami [ para sahabat ] berkata : tentu saja wahai Rasulullah. Beliau bersabda : Berbuat syirik kepada Allah, durhaka kepada orang tua….[2]

Sedemikian besar kedholiman perbuatan syirik maka Allah memberikan konsekuensi dosa dan akibat yang paling berat pula. Seseorang yang meninggal dunia dalam keadaan belum bertaubat dari perbuatan syirik maka Allah tidak akan mengampuninya. Allah berfirman :

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari (syirik), bagi siapa yang dikehendakiNya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” [ An Nisa’ : 48 ]

Abu Ja’far Ath Thobariy berkata : “Dan ayat ini telah menjelaskan bahwa setiap pelaku dosa besar tergantung dengan kehendak Allah, jika Allah menghendaki untuk mengampuni maka Allah mengampuninya, dan jika Allah menghendaki untuk menghukum maka Allah mengadzabnya, kecuali dosa perbuatan syirik ( maka ia tidak diampuni ).”[3]

Perbuatan syirik juga mengakibatkan seluruh kebaikan dan amal ibadah terhapus, Allah menegaskan hal tersebut sebagaimana dalam firmanNya : “Jika seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan ( kebaikan ) yang telah mereka kerjakan.” [ Al An’am : 88 ]. Allah juga berfirman : “Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. “Jika kamu mempersekutukan [ Allah ], niscaya akan terhapuslah amalmu dan pasti kamu termasuk orang-orang yang merugi.” [ Az Zumar : 65 ]

Perbuatan syirik juga mengakibatkan pelakunya memasuki neraka dan tidak diperkenankan oleh Allah untuk masuk surga.

Allah berfirman : “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” [ Al Maidah : 72 ]. Allah juga berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” [ Al Bayyinah : 6 ]

Kebaikan Kenikmatan macam apa yang bisa diharapkan? Semua menjadi punah dan binasa ketika syirik telah menimpa. Allah timpakan dosa yang paling besar, tidak diampuni dosanya, dihapus semua amal kebaikan, diharamkan masuk surga, dan tempat kembalinya adalah neraka. Sedangkan ketika seseorang berbuat syirik apa yang bisa didapatkan oleh hamba? Jikalaulah ia mendapatkan sepercik keuntungan atau kenikmatan dunia apakah hal itu sebanding dengan kerugian dan kebinasaan akibat dari perbuatan syirik? Apa lagi jika ia tidak mendapatkan keuntungan ataupun kenikmatan apapun dengan perbuatan syiriknya tersebut. Hanya karena ikut-ikutan, keumuman, tradisi, budaya, dan lain-lain.

Adapun syirik kecil, maka jangan terpukau dengan namanya yang kecil. Walaupun syirik kecil ia tetap merupakan dosa besar dan harus diwaspadai. Syirik kecil yang terpelihara bisa membawa pelakunya untuk jatuh dan masuk pada area syirik besar. Maka buang jauh-jauh sikap remeh dan istilah “ah kecil kok…”.

Jika syirik besar menghapus seluruh amal, maka syirik kecil akan menghapus amal yang ketika dilakukannya terdapat riya’. Syirik besar menjadikan pelakunya keluar dari islam dan murtad, sedang syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari islam. Jika seseorang meninggal dunia masih membawa dosa syirik besar (belum bertaubat) maka ia tidak akan diampuni, sedang untuk syirik kecil para ulama berbeda pendapat. Sebagian berpendapat tidak diampuni, karena termasuk dalam konteks syirik pada keumuman firman Allah “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik”. Sedangkan sebagian lain (jumhur) berpendapat tergantung kehendak Allah.

Walaupun sebagian ulama berpendapat bahwa syirik kecil tidak diampuni akan tetapi itu tidak menjadikan kekal didalam neraka. Hanya saja siapakah yang sanggup untuk singgah di neraka? Dengan keadaan siksa yang paling ringan, kaki yang tersentuh dengan jilatan tepi api neraka menjadikan otak mendidih. Hanya kepada Allah kita mengadu dan memohon pertolongan, semoga Allah menjaga kita dan menjauhkan dari kesyirikan.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari perbuatan menyekutukanMu sedangkan aku mengetahuinya, dan aku mohon ampunanMu dari yang tidak aku ketahui.”

Wallahu ta’ala a’lam.

Klaten, Sabtu 02 Rajab 1437 H.

*****

Ustadz Abdullah Al Jawiy (Pengajar Ponpes Al-Ittiba’, Klaten)

Artikel www.KajianSolo.com

[1]  Tafsir Ibnu Katsir.

[2]  HR. Al Bukhari dan Muslim.

[3]  Jami’ul Bayan – Abu Ja’far Ath Thobariy.

 

Traktir Kopi

Traktir dengan sedikit secangkir kopi untuk ikut serta membantu dakwah dengan media

Traktir Secangkir Kopi